Rabu, 22 Maret 2017

Observasi Pedagang Kaki Lima

Pada hari rabu, tanggal 22 maret 2017. Saya menelusuri jalan tgk.chik di pineung raya kota banda aceh. Di sepanjang perjalan saya melalakukan observasi tentang pedangang kaki lima yang ada di pinggiran jalan tersebut. Pedagang kaki lima atau PKL adalah salah satu permasalahan perekonomian yang dialami sebagian kecil masyarakat. Membuat sebagian masyarakat Indonesia memilih salah satu alternatif usaha dengan modal yang relatif kecil untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dengan kelangsungan hidup yang semakin hari meningkat harganya, terutama bahan-bahan pokok seperti sembako.Banyak jenis makanan yang di perdagangkan. Seperti buah-buahan, mie, minuman, dan lauk pauk siap saji. Setelah saya amati dari berbagai jenis jajanan yang paling banyak diminati adalah lauk pauk siap saji. Di lapak dagangan nya ia mencantumkan nama "linda kuliner" 



Pembelinya mulai dari kalangan ibu-ibu kantoran, mahasiswa maupun masyarakat umum. Dikarenakan lauk pauk siap saji tersebut adalah makanan yang paling banyak di butuhkan, karena kebanyakan masyarakat sibuk dengan aktifitas masing masing dan tidak mempunyai waktu untuk memasak dirumah. Banyak jenis lauk pauk yang di jual oleh pedagang tersebut, mulai dari lauk pauk pokok hingga makan penutup (dessert) sehari-hari yang biasa kita makan. Contoh nya seperti asinan, surabi, rujak dan lain sebainya. Dan harga nya pun cukup terjangkau.
Dampak positif dari PKL adalah mempermudah masyarakat untuk membeli lauk pauk siap saji, selain itu juga memiliki keutungan bagi mahasiswa mahasiswi yang tidak bersal dari kota banda aceh. Karena rasa masakan nya yang sama dengan masakan rumahan. Dan juga si pedagang tersebut memiliki keutungan yang cukup untuk mengembalikan modal nya, karena sertiap hari jajanan yang di perjualkan selalu habis. Keutungan lain adalah ia tidak perlu mengeluarkan dana untuk menyewa tempat atau toko karena ia berdagang di mobil pribadi nya, yang di  tempatkan di pinggiran jalan. Pedagang kaki lima memiliki potensi untuk menciptakan dan memperluas lapangan kerja untuk masyarakat yang kurang memiliki kemampuan dan keahlian yang memadai karena rendahnya tingkat pendidikan yang menjadi masalah sehingga terbuka nya dan terbentuknya yang namanya pedagang kaki lima. Akan tetapi dampak negatif dari adanya pedagang kaki lima yang menepati di pinggir jalan menggagu ketertiban lalu lintas dan gangguan pada prasarana pejalan kaki. Dan pemeritah mengalami kesulitan dalam penataan kota, untuk mewujudkan kota yang indah dan bersih.